Alih Kode dan Campur Kode dalam Saluran Youtube Tasya Farasya

Nur Khofifah, Ahmad Ripai, H. R. Utami

Abstract


The purpose of this study is to describe the form and factors that influence the occurrence of code switching and code mixing. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The data collection technique in this study is the free-of-talk (SBLC) listening technique. Presentation of data in descriptive form using ordinary words. The results of this study are the first, the type of code switching that occurs in Tasya Farasya's YouTube channel. Second, the types of code mixing that occur on Tasya Farasya's YouTube channel are divided into two, namely internal code mixing and external code mixing. Third, the factors that cause code switching include; ) speakers; (2) interlocutor; (3) limited language equivalents; (4) maintain prestige; and (5) the custom of a particular field. The factors that cause code mixing include (1) changing the topic of conversation (2) limited language equivalents; (3) speakers; (4) speech partners; and (5) maintain prestige. Circumstances based on the place and atmosphere as well as the object of the conversation change in various situations with the interlocutor

Keywords: code switching, code mixing, speech events


Abstrak

 

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud dan faktor yang mempengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ialah teknik simak bebas libat cakap (SBLC). Penyajian data dalam bentuk dekriptif dengan menggunakan kata-kata biasa. Hasil penelitian ini ialah pertama ialah, jenis alih kode yang terjadi dalam saluran YouTube Tasya Farasya. Kedua, jenis campur kode yang terjadi dalam saluran YouTube Tasya Farasya terbagi menjadi dua, yaitu campur kode ke dalam dan campur kode ke luar. Ketiga, faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode meliputi; 1) penutur; (2) lawan tutur; (3) keterbatasan padanan bahasa; (4) menjaga gengsi; dan (5) kebiasaan bidang tertentu. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya campur kode meliputi (1) perubahan topik pembicaraan (2) keterbatasan padanan bahasa; (3) penutur; (4) mitra tutur; dan (5) menjaga gengsi. Keadaan yang didasarkan pada tempat dan suasana serta objek pembicaraan berubah dalam berbagai situasi dengan lawan tutur. 

Kata kunci: alih kode, campur kode, peristiwa tutur



Keywords


code switching; code mixing; speech events

Full Text:

PDF

References


Chaer, Abdul dan Agustina. 2014. Sosiolinguistik. Jakarta: Rineka Cipta.

Nababan. 1983. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia.

Rahardi, Kunjana. 2015. Kajian Soiolingusitik. Bogor: Ghalia Indonesia.

Suandi, I Nengah. 2014. Sosiolingustik. Yogykarta: Graha Ilmu.

Suwito. 1983. Pengantar Awal Sosiolinguistik: Teori dan Problema. Solo: Henary Offset Solo.

https://youtu.be/nOeSrmwHWyA Mom Does My Makeup Callenge and Hair Challenge.

https://youtu.be/SYaCenqt91A Rahasia Makeup MUA Hits! Red Carped Look by Bubah Alfian




DOI: https://doi.org/10.26877/sasindo.v11i1.16049

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.


Sasindo: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Prodi PBSI FPBS UPGRIS didistribusikan di bawah Lisensi Creative Commons 4.0.

© 20132025, Prodi PBSI FPBS Universitas PGRI Semarang