MODEL STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENYIMAK DONGENG SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR
Sri Mardiyanti
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan model storytelling dalam meningkatkan keterampilan menyimak dongeng siswa kelas III. Model storytelling dipilih karena dapat merangsang imajinasi dan kreativitas siswa, serta membantu mereka memahami dan menangkap cerita dengan lebih baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 46 siswa kelas III yang terdiri dari 3 Sekolah Dasar. Penelitian dilakukan dalam tiga siklus, di mana setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Model storytelling diterapkan dalam setiap siklus penelitian. Guru menggunakan berbagai teknik storytelling, seperti penggunaan suara, gerakan, dan visualisasi, untuk menyampaikan cerita dongeng kepada siswa. Setelah setiap sesi storytelling, siswa diminta untuk melakukan kegiatan menyimak, seperti menjawab pertanyaan tentang cerita, menceritakan kembali cerita dengan kata-kata mereka sendiri, atau menggambar adegan cerita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model storytelling secara signifikan meningkatkan keterampilan menyimak dongeng siswa kelas III. Peningkatan tersebut terlihat dari perubahan yang signifikan dalam kemampuan siswa dalam memahami cerita, mengingat detail-detail penting, dan mengungkapkan pemahaman mereka secara lisan maupun tertulis. Penelitian ini memberikan bukti bahwa model storytelling efektif dalam meningkatkan keterampilan menyimak dongeng siswa kelas III. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan model pembelajaran yang menarik dan interaktif, serta membantu guru dalam mengajar dan meningkatkan kemampuan siswa dalam menyimak dan memahami cerita.
Â
Kata kunci:Â model storytelling, ketrampilan, menyimak, dongeng