Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Perempuan Melalui Program Pendampingan Teman Sebaya di Wilayah Kerja Puskesmas Cimalaka

Nunung Siti Sukaesih, Hikmat Pramajati, Popi Sopiah, Emi Lindayani

Abstract


Ketidaksiapan remaja dalam menghadapi perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi akan menimbulkan berbagai perilaku yang berisiko seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang, penyakit menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, dan aborsi. Hal tersebut terutama dikarenakan pada masa remaja terjadi perubahan baik biologis maupun psikologis pada sistem reproduksinya. Informasi yang cukup dan terarah akan menghindari adanya kesalahan persepsi terhadap perubahan yang terjadi pada diri remaja tersebut. Metode pendidikan kesehatan dari teman sebaya dianggap lebih efektif dibandingkan dengan sumber informasi lainnya dan juga sebaya mempunyai peran yang cukup strategis dalam tahapan perkembangan psikososial remaja. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut maka sebagai tahap awal agar program ini berjalan lancar maka di dilaksanakan pelatihan pendidik sebaya dengan fokus utama adalah pada kesehatan reproduksi remaja untuk seluruh SMP dan SMA. Secara umum tahapan pendidikan sebaya meliputi introduction, investigation, interpretation, intervention, dan evaluation. Teknik pendidikan sebaya yang dilatihkan pada siswa adalah keterampilan attending, empathy, asking, genuine, confrontating, summarizing, dan problem solving. Indikator keberhasilan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat salah satunya adalah antusiasme dari seluruh sekolah yang menjadi khalayak sasaran dapat mengikutsertakan 6 orang siswanya untuk mengikuti kegiatan pelatihan pendidik sebaya selama 3 hari berturut-turut sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan dengan 100% kehadiran.


Keywords


remaja; kesehatan reproduksi; pendidik sebaya

Full Text:

PDF

References


Abdi, F., & Simbar, M. (2013). The Peer Education Approach in Adolescents- Narrative Review Article. Iran J Public Health, 42(11), 1200-1206.

Badan Pusat Statistik. (2013). Statistik Indonesia 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

BKKBN. (2008). Kurikulum dan Modul Pelatihan Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Jakarta: BKKBN-DITREM.

Centers for Disease Control and Prevention. (2012). Sexually Transmitted Disease Surveillance 2011. Atlanta: U.S. Department of Health and Human Services.

Elmansyah, T., Sutoyo, A., & Suwarjo. (2015). Model Konseling Teman Sebaya Berbasis Humanistik Untuk Mneingkatkan Keterampilan Interpersonal Siswa. Jurnal Bimbingan Konseling, 4(2), 109-113.

Hurlock, E. B. (2002). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kemenkes RI. (2017). Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes RI.

Miswanto. (2014). Pentingnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Pada Remaja. Studi Pemuda, 3(2), 111-121.

Paramita, A., Widjiartini, W. & Soeparmanto, P. (2006). Pelayanan kesehatan reproduksi remaja oleh PUSKESMAS yang wilayah kerjanya terdapat lokasi prostitusi (studi kota malang dan kabupaten tulungagung). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 9(3), 156-163.

Re:fuel. (2013). Tech-Savvy College Students Are Gathering Gadgets, Saying Yes to Showrooming and Rejecting Second-Screening. re:fuel’s 2013 College Explorer Study Outlines the Latest in Student Spending, Technology Ownership, Online Behavior and Media Usage. (Online). https://www.globenewswire.com/news-release/2013/06/13/554002/10036312/en/Tech-Savvy-College-Students-Are-Gathering-Gadgets-Saying-Yes-to-Showrooming-and-Rejecting-Second-Screening.html.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Data dan Informasi: Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Shahhosseini, Z., Simbar, M., Ramezankhani, A. & Majd, H.A. (‎2012)‎. An inventory for assessment of the health needs of Iranian female adolescents. EMHJ - Eastern Mediterranean Health Journal, 18 (‎8)‎, 850-856, https://apps.who.int/iris/handle/10665/118545

Silverthorn, D. U. (2013). Human Physiology: an Integrated Approach. Pearson Education, Inc.

Sujarwo. (2010). Peranan Guru dalam Pendidikan Nilai pada Anak. Dinamika Pendidikan, 17(1), 127-143.

Tork, H. M. M., & Al Hosis, K. F. (2015). Effects of reproductive health education on knowledge and attitudes among female adolescents in Saudi Arabia. Journal of Nursing Research. https://doi.org/10.1097/jnr.0000000000000105

Wartonah dan Tarwoto. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

WHO (World Health Organization). (2005). Sexually transmitted and other reproductive tract infections: a guide to essential practice. World Health Organization.

World Health Organization. (2011). Maternal, Newborn, Child and Adolescent Health. Adolescent Development, World Health Organization.




DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v11i4.3477

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Visitor Statistics View My Stats

Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:

          

Creative Commons License

E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.