Penanaman Nasionalisme bagi Siswa Sekolah Indonesia Makkah melalui Pelatihan Tari Tradisional Jawa Timur
Abstract
Nasionalisme dan sikap cinta pada budaya sendiri sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak Indonesia sebagai generasi muda. Penanaman nasionalisme dan cinta pada budaya bagi anak-anak ini berlaku untuk semua warga negara Indonesia, termasuk warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri. Salah satunya adalah anak-anak yang saat ini tinggal di Saudi Arabia, khususnya di sekolah Indonesia di Makkah. Penanaman nasionalisme dan cinta pada budaya dapat dilakukan melalui pengenalan nilai-nilai budaya Indonesia, seperti tari tradisional Jawa Timur. Tujuan pelatihan ini adalah menanamkan rasa nasionalisme siswa Sekolah Indonesia di Makkah melalui pengenalan tari tradisional. Metode kegiatan yang ditawarkan adalah pelatihan atau workshop tari yang disesuaikan dengan kondisi siswa yang belum mengenal seni tari Jawa Timuran. Materi tari yang dipilih adalah tari Kiprah Glipang yang berasal dari Probolinggo, dengan durasi 3 menit. Tari ini dirancang dan disusun dengan tingkat kesulitan yang rendah, agar mudah dipahami dan dilakukan bagi siswa yang awam seni tari. Materi ini juga dikemas dalam bentuk Video Tutorial yang dapat digunakan untuk latihan secara mandiri. Metode yang digunakan pelatihan langsung secara luring dan demonstrasi, serta terbimbing. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa memiliki respon yang baik terhadap pelatihan, meskipun mereka agak malu. Sebelum diberikan materi Tari Glipang, siswa dikenalkan dengan Jamu tradisional sebagai produk budaya Jawa. Dalam pelatihan peserta dibagi menjadi 2 kelompok, kelompok laki-laki dan perempuan. Materi Glipang putri siswa putri, senang dan antusias mengikuti pelatihan. Pendidikan seni memang bukan hanya membelajarkan seni untuk seni itu sendiri, namun juga untuk menguatkan rasa bangga terhadap bangsa Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Baequny, A., Supriyo, & Hidayati, S. (2020). Efektivitas minum jamu (ramuan daun katuk, kunyit, lempuyangan, asem jawa) terhadap produksi ASI dan ibu nifas. Pena Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 8(1), 51–55.
Budiman, A. (2018). Konsep pelatihan tari berbasis nilai-nilai pendidikan karakter dalam kearifan lokal Jawa Barat bagi guru-guru sekolah dasar di Kabupaten Tasikmalaya. Prosiding, 60–67.
Devita, S. (2023). 3 sekolah Indonesia di Arab Saudi, ada sejak tahun 1964. DetikEdu. https://www.detik.com/edu
Handayani, A. N., & Nurbaeti, R. U. (2022). Pelatihan tari untuk membentuk karakter bagi peserta didik SD Negeri Kedunguter 03. JAMU: Jurnal Abdi Masyarakat UMUS, 2(2), 138–145. https://doi.org/10.46772/jamu.v2i02.766
Afiyanto, H., & Winanti, R. (2022). Tari Glipang Probolinggo: Kesenian akulturatif Islam, simbol perlawanan, hingga media hiburan. Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.22515/isnad.v3i1.5369
Khansa, F., Shakty, N., & Anggreini, R. A. (2023). Wedang uwuh: Tinjauan komprehensif tentang potensi antioksidan dan efek kesehatan untuk meningkatkan metabolisme diabetes. Jurnal, 1(1), 24–35.
Michaella, S. (2019). Sekolah Indonesia Jeddah, wajah tanah air di Arab Saudi. Medcom.id. https://www.medcom.id
Sunarsih, N. K. (2022). Kajian kimia wedang uwuh. Jurnal Yoga dan Kesehatan, 5(1), 1–13.
Nurjaman, F., Sudadio, S., & Faturohman, N. (2017). Implementasi pelatihan tari daerah dalam melestarikan tarian Banten di Sanggar Raksa Budaya Kota Serang. Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(2), 152–160. https://doi.org/10.15294/pls.v1i2.19414
Pamungkas, J. (2021). Peran orang tua dalam pembelajaran budaya lokal gamelan cilik pada anak usia dini. Abna: Journal of Islamic Early Childhood Education, 2(2), 134.
Rahmadani, N. K. A., Tasuah, N., Nugroho, R. A. A. E., Alianda, D., & Cahyaningrum, D. E. (2023). Implementasi pengenalan budaya lokal di sentra seni pada anak usia 4–6 tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(5), 5359–5368. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i5.4272
Rohidi, T. R. (2014). Pengembangan media pembelajaran pendidikan seni budaya berbasis kearifan lokal (Wayang sebagai sumber gagasan). Imaji, 3(1), 1–10.
Rosala, D., & Budiman, A. (2020). Local wisdom-based dance learning: Teaching characters to children through movements. Mimbar Sekolah Dasar, 7(3), 304–326. https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v7i3.28185
Rusdiansyah, R. (2020). Pendidikan budaya di sekolah dan komunitas/masyarakat. IQRO: Journal of Islamic Education, 3(1), 45–58. https://doi.org/10.24256/iqro.v3i1.1430
Silfia, I. (2023). Menkeu: Sekolah Indonesia Jeddah gunakan kurikulum nasional. Antara News. https://www.antaranews.com
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v16i3.20990
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat has been indexed in:
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.


















