Pengembangan Desain Bak Celup untuk Proses Pencelupan, Lorotan, dan Pewarnaan pada Produksi Batik Semarangan
Abstract
Pada proses produksi batik, proses pewarnaan terbagi menjadi dua tahapan yaitu: perendaman dengan cairan naptol dan pemberian warna. Pengrajin membolak-balik dan merendam kain dengan posisi tubuh yang kurang nyaman. Ketidaksesuaian antara tinggi badan dengan bak celup yang biasa menggunakan drum bekas mengakibatkan pengrajin melakukan proses pewarnaan dengan posisi membungkuk. Kondisi ini menyebabkan ketidaknyamanan dan mudah merasa lelah. Upaya perbaikan lingkungan kerja dalam kegiatan pengrajin batik di lingkungan UKM “Batik semarang 16” dan Kelompok Binaan-nya “Batik Meteseh”, dalam hal ini menjadi fokus usulan kegiatan pengabdian masyarakat program IbM ini. Penciptaan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan berkualitas akan dicapai melalui rancang bangun peralatan batik (bak celup perwarnaan dan lorotan) yang ergonomis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Western Ontario University. 2011. Musculoskeletal Disorders Prevention Program. (http://www.uwo.ca/ humanresources/ facultystaff/h_and_s/rehab/ergonomics/msd/index.htm)
Yulia. 2012. Kajian Proses Membatik di Yogyakarta”. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v10i2.1843
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.