PENGARUH HIPOGLIKEMIK EKSTRAK PROTEIN KECIPIR (PSOPHOCARPUS TETRAGONOLOBUS) PADA TIKUS DIABETIK INDUKSI ALLOKSAN
Abstract
Pengujian sifat hipoglikemik ektrak protein kecipir pada tikus diabetik induksi alloksan dilakukan dengan menggunakan
teknik ekstraksi terpilih. Digunakan tikus jantan Sprague Dawley dan dibagi ke dalam dua kelompok (masing-masing 7
ekor tikus), induksi diabetes menggunakan alloksan dengan dosis 80 mg/kg berat badan. Terdapat dua pakan yang
digunakan yaitu pakan basal yang mengacu pada AIN ?óÔé¼?£93 dan diet ekstrak protein kecipir yang dilakukan selama 28 hari.
Pembuatan pakan protein kecipir dilakukan dengan cara menggantikan sumber kasein yang terdapat pada standar dengan
eskrak protein kecipir. Pengamatan kadar gula darah tikus dilakukan setiap pekan selama penelitian. Pada penelitian ini
ditentukan teknik ekstraksi dengan cara 3 kali proses pelarutan dan 1 kali pengendapan. Proses tersebut memiliki kadar
protein dengan kadar air 3,98(%wb ), protein 58,16 (%db ) lemak 29,56 (%db ), abu 5,13 (%db ), pati 3,16 (%db ),dan
karbohidrat bdf 3,99 (%db). Hasil uji ekstrak protein kecipir terhadap tikus diabet induksi alloksan menunjukkan bahwa
diet kecipir mampu menurunkan gula darah sebesar 49% yaitu dari 211,93mg/dL setelah injeksi aloksan menjadi 107,88
mg/dL pada akhir pengujian. Hasil uji menunjukkan perbedaan yang sangat nyata jika dibandidingkan terhadap diet standar
yang hanya menunjukkan penurunan gula darah sebesar 3,7% yaitu dari 213,08 mg/dL setelah injeksi alloksan menjadi
205,14 mg/dL pada akhir pengujian.
teknik ekstraksi terpilih. Digunakan tikus jantan Sprague Dawley dan dibagi ke dalam dua kelompok (masing-masing 7
ekor tikus), induksi diabetes menggunakan alloksan dengan dosis 80 mg/kg berat badan. Terdapat dua pakan yang
digunakan yaitu pakan basal yang mengacu pada AIN ?óÔé¼?£93 dan diet ekstrak protein kecipir yang dilakukan selama 28 hari.
Pembuatan pakan protein kecipir dilakukan dengan cara menggantikan sumber kasein yang terdapat pada standar dengan
eskrak protein kecipir. Pengamatan kadar gula darah tikus dilakukan setiap pekan selama penelitian. Pada penelitian ini
ditentukan teknik ekstraksi dengan cara 3 kali proses pelarutan dan 1 kali pengendapan. Proses tersebut memiliki kadar
protein dengan kadar air 3,98(%wb ), protein 58,16 (%db ) lemak 29,56 (%db ), abu 5,13 (%db ), pati 3,16 (%db ),dan
karbohidrat bdf 3,99 (%db). Hasil uji ekstrak protein kecipir terhadap tikus diabet induksi alloksan menunjukkan bahwa
diet kecipir mampu menurunkan gula darah sebesar 49% yaitu dari 211,93mg/dL setelah injeksi aloksan menjadi 107,88
mg/dL pada akhir pengujian. Hasil uji menunjukkan perbedaan yang sangat nyata jika dibandidingkan terhadap diet standar
yang hanya menunjukkan penurunan gula darah sebesar 3,7% yaitu dari 213,08 mg/dL setelah injeksi alloksan menjadi
205,14 mg/dL pada akhir pengujian.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26877/jitek.v1i1/November.831
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Barcode ISSN Jurnal JITEK:
p-ISSN e-ISSN
JITEK telah terindeks pada:
JITek: Jurnal Ilmiah Teknosains is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. p-ISSN (Print) 2460-9986 | e-ISSN (Online) 2476-9436.
Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/jitek.