Analisis Kebutuhan Ruang pada Bangunan London Aquatic Center
Abstract
Perkembangan olahraga air di Indonesia ditandai dengan prestasi atlit-atlit akuatik pada ajang perlombaan Asean Games ke IV Tahun 1962. Pada saat itu, Indonesia berhasil menduduki peringkat dua dari klasemen perolehan medali dengan mendapatkan total 51 medali, di bawah Jepang yang memuncaki klasemen.Dari total 51 medali, 9 medali disumbangkan oleh cabang akuatik yang memperlihatkan kemampuan atlet Indonesia yang cukup menjanjikan di cabang ini. Perkembangan akuatik di Indonesia juga berdampak pada pembangunan sarana prasarana yang dapat memenuhi kebutuhan Olahraga Akuatik. Oleh sebab itu, bangunan Akuatik di Indonesia juga perlu memenuhi standar standar Internasional. Maka dari itu perbandingan dengan bangunan Aquatic Internasional perlu diterapkan. Salah satu nya adalah kebutuhan ruang pada bangunan arsitektur terkenal di Kota London yaitu London Aquatic Center. Analisis Perbandingan kebutuhan ruang ini akan berdampak pada pelaku kegiatan dan standar kebutuhan ruang bangunan Aquatic di Indonesia.
References
Ashihara, Yoshinobu, 1974. Exterior Design in Architecture, Van Nostrand Reinhold Co, Ney York.
Ching, Francis D.K, 1979. Architecture: Form, Space and Order. Van Nostrand Reinhold Co.
DPU, 1991. SK SNI T-25-1991-03 Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion. 1 ed. Bandung: Yayasan LPMB.
FINA, 2016. Fina Facilities Rules. update 19.04.2016 ed. Lausanne. Swiss: Fina.
Hakim, Rustam, 1987. Unsur Perancangan Dalam Arsitektur Lansekap. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.26877/umpak.v2i2.6159
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal umpAk terindeks:
UMPAK - Jurnal Arsitektur dan Lingkugan Binaan
Published by:
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik dan Informatika
Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)