Analisis Penyediaan Rain Water Harvesting (RWH) Studi kasus : gedung A Kampus 4 Universitas PGRI Semarang

Andhika Bayu Chandra, Velma Nindita

Abstract


Dalam Konsep Bangunan Hijau (Green Building) terdapat beberapa teknologi sehingga bangunan dapat dikatakan bangunan berkelanjutan, Salah satunya dengan cara menerapkan konsep bangunan hijau  dengan memanen hujan dari atap bangunan . kampus 4 Upgris yang terdapat di lingkungan kota semarang berada di lingkungan tropis dengan curah hujan tinggi berpotensi untuk menjadi daerah yang mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan berwawasan lingkungan. Penelitian kali ini bertujuan menghitung banyaknya air hujan yang dapat dipanen melalui atap bangunan di kampus 4 Universitas PGRI Semarang. Dengan menggunakan data luas atap bangunan , data curah hujan bulanan rata-rata selama periode 10 tahun terakhir, , sehingga di dapatkan data jumlah air hujan yang dapat dipanen. Dengan menggunakan acuan dari Petunjuk Teknis Tata Cara Survei dan Pengkajian Kebutuhan dan Pelayanan Air Minum serta Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Air Bersih Perkotaan dari direktorat jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum dan Tata  cara perencanaan system plambing untuk melihat perhitungan persentase air yg dapat dipanen bias untuk memenuhi kebutuhan air bersih pemakaian di Gedung A kampus 4 Upgris. Hasil analisis yang dilakukan pada penelitian, Potensi air yang dapat dipanen melalui atap bangunan di kampus 4 Universitas PGRI Semarang adalah sebesar 3116.8 m3 setiap tahun atau sebesar 12.1 % dari kebutuhan rata-rata tahunan. Dimana, air hujan yang dapat dipanen presentase terbesar terdapat pada bulan Januari (23.3%) dan persentase terkecil pada bulan Agustus (3.7%)

Keywords


Pemanenan Air Hujan, Atap Bangunan, Curah Hujan, Bangunan Hijau

Full Text:

PDF

References


Anonim. 28 Feb 2008. Konsep Green Building dan Green Architecture. Republika. Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. 1998. Tata Cara Survei dan Pengkajian Kebutuhan dan Pelayanan Air Minum. Jakarta.

BSN, 2005. SK SNI 03-7065-2005 Tata Cara Perencanaan sistem Plambing. 1 ed. Jakarta.

Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum. 1998. Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Air Bersih Perkotaan. Jakarta.

Notodiharjo, M. 2006. Pengembangan pemanenan air hujan di Indonesia. Seminar Nasional Hari Air Sedunia; Jakarta, 25 April 2006. Jakarta. Direktorat Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air Departemen Pertanian. Hlm 1- 7.

Greenship Gedung Baru versi 1.2 – GBC Indonesia.

Hamonangan, Tumpal, 2011. Analisis Pemanenan Air Hujan dari Atap bangunan (Studi kasus : Gedung – Gedung di kampus IPB Dramaga Bogor), Bogor.

Setiawan DP. 2008. Studi Kualitas dan Pengolahan Air Pada Penampungan Air Hujan (PAH) di Desa Hargosari, Kecamatan Tanjungsari, Gunung Kidul Menggunakan Filter Karbon Aktif dan Uv. Skripsi. Jurusan Teknik Lingkungan-Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII. Jogjakarta.

Suhardiyanto, 2016. Perancangan system plambing instalasi air bersih dan air buangan pada pembangunan Gedung perkantoran bertingkat tujuh lantai, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.26877/umpak.v3i1.15879

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

 Jurnal umpAk terindeks: 

 

UMPAK - Jurnal Arsitektur dan Lingkugan Binaan

Published by:
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik dan Informatika
Universitas PGRI Semarang (UPGRIS)