PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MEMBUAT DAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MELALUI PENDEKATAN CONDISKER PADA SDN 1 BALEPANJANG JATIPURNO WONOGIRI SEMESTER GENAP 2017/2018
Abstract
Penelitian tindakan sekolah (PTS) ini untuk meningkatkan kemampuan guru membuat dan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran melalui pendekatan condisker (contoh, diskusi, kerja). Tujuan penelitian tindakan sekolah ini untuk mendeskripsikan: 1) peningkatan kemampuan guru membuat dan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran pada guru kelas dan guru mata pelajaran. 2) cara pendekatan condisker dalam meningkatkan kemampuan membuat dan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran pada guru kelas dan guru mata pelajaran. Pelaksanaan penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan di SDN 1 Balepanjang, Jatipurno, Wonogiri Semester Genap Tahun 2017/2018 dengan cara supervisi akademis dengan tindak lanjut pembinaan secara kelompok maupun secara individu dengan subjek guru kelas dan guru mata pelajaran dan obyek pembuatan dan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dengan alat pengumpul data Instrumen Penilaian Kemampuan Guru. Hasil pelaksanaan tindakan sekolah ini sebagai berikut: 1. Pengajuan hipotesis tindakan yang berbunyi, “Kemampuan guru membuat dan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran dapat ditingkatkan melalui pendekatan condisker pada guru kelas dan guru mata pelajaran” dapat teruji kebenarannya dengan bukti: a. 75 % guru mencapai standar “Baik” serta 25% guru dibawah standar yang ditetapkan, yaitu baru mencapai standar “Cukup”; b. Capaian yang telah memenuhi syarat sebagai pendukung peningkatan kemampuan guru dalam membuat dan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran melalui condisker adalah: 1) Guru masuk kelas membawa alat peraga; 2) Guru membuat alat peraga sendiri dengan modifikasi; 3) Guru dalam pembelajaran menggunakan alat peraga dengan penjelasan dan dipraktekkan dengan siswa; 4) Guru dan siswa saling menggunakan alat peraga secara bergantian dengan porsi siswa lebih dominan; 5) Guru membuat soal/tes dengan mengaitkan alat peraga dengan mencantumkan tiga soal yang berhubungan dengan alat peraga tersebut; 6) Guru mengadakan analisis hasil evaluasi yang berhubungan dengan penggunaan alat peraga yang dihubungkan dengan tindak lanjut. 2. Pengajuan hipotesis tindakan sekolah yang berbunyi, “Cara pendekatan condisker dapat meningkatkan kemampuan guru membuat dan menggunakan alat peraga dalam pembelajaran pada guru kelas dan guru mata pelajaran” dapat terbukti kebenarannya dengan bukti: a. Contoh dari kepala sekolah dilakukan dengan memberikan fotocopi cara pembuatan alat peraga; b. Diskusi dilakukan antara sesama guru, Kepala sekolah dengan guru tentang cara menyusun petunjuk penggunaan alat peraga; c. Kerja dilakukan langsung oleh guru dengan membuat alat peraga seperti contoh dan berkreasi sendiri.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26877/malihpeddas.v11i2.10275
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Malih Peddas (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
MALIH PEDDAS (Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) Indexed by:
Plagiarism checker by:
Copyright of MALIH PEDDAS Majalah Ilmiah Pendidikan Dasar) ISSN 2088-5792 (Print), ISSN 2580-6513 (Online)
Universitas PGRI Semarang
Jl. Sidodadi Timur No. 24 -Dr. Cipto, Semarang
Fajar Cahyadi, S.Pd., M.Pd.
Email: malihpeddas@gmail.com