PERENCANAAN EMBUNG KRAJAN KABUPATEN GROBOGAN

Muhammad Ajie Darmawan, Sumerman Sumerman, Wilarso Hermanto, Ikhwanudin Ikhwanudin

Abstract


Semua makhluk hidup sangat memerlukan air dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Jika tidak ada usaha pengendalian air pada musim hujan, maka akan meyebabkan kekeringan dan kesulitan mendapatkan sumber air baku. Untuk itu diperlukan suatu manajemen yang baik terhadap pengembangan dan pengelolaan sumber daya air agar potensi bencana yang disebabktkan oleh air tersebut dapat dicegah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menghitung debit banjir rencana pada Embung Krajan, menghitung persediaan air baku di Desa Jetaksari, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, serta menghitung berapa faktor keamanan untuk stabilitas konstruksi embung.
Lokasi perencanaan embung ini terletak di Desa Jetaksari, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan. Secara geografis terletak di antara 110º15’ BT - 111º25’ BT dan 7º LS - 7º30’ LS. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui metode observasi dan metode wawancara. Sedangkan data sekunder terdiri dari data topografi, data geologi, data tanah, data hidrologi dan data penduduk. Tahapan dalam perencanaan Embung Krajan dimulai dari survey dan investigasi pendahuluan, identifikasi masalah, studi pustaka, pengumpulan data, analisis data, perencanaan konstruksi embung, stabilitas konstruksi embung dan gambar konstruksi.
Hasil analisis debit banjir rencana DAS Embung Krajan, debit banjir maksimum yang memiliki kondisi yang paling kritis adalah metode Nakayasu, nilai yang di dapat Q2 Tahun = 37,51m³/det, Q5 Tahun = 49,51m³/det, Q10 Tahun = 58,93m³/det. Sedangkan penduduk yang terpenuhi untuk kebutuhan air baku sejumlah 770 orang. Dan untuk faktor keamanan stabilitas konstruksi embung diperoleh embung keadaan kosong 3,18 N.m tanpa gempa dan 2,30 N.m dengan gempa. Embung keadaan penuh 5,34 N.m tanpa gempa dan 2,89 N.m dengan gempa.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari perhitungan menggunakan 3 metode diambil debit banjir yang paling besar dan yang menghasilkan debit banjir yang lebih kritis adalah metode Nakayasu. Embung Krajan ini hanya mampu menyediakan air baku untuk penduduk di Desa Jetaksari khususnya di Dusun Krajan.


Keywords


debit banjir, persediaan air baku, stabilitas kontruksi embung

References


Alexander, & Harahap, S. (2009). Perencanaan Embung Tambakboyo Sleman. Semarang: Universitas Diponegoro.

Anonimous.1997. Kriteria Perencanaa n Air Bersih. Ditjen Cipta Karya Dinas PU, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional. (2016). SNI 2415 : 16 Tata cara Perhitungan Debit Banjir Rencana. Jakarta: BSN.

) BBWSPJ. (2020) antara PPK Perencanaan dan Program Satker BBWS Pemali Juana. Semarang.

) Bonnier, 1980. Probability Distribution and Probability Analysis, DPMA, Bandung.

) Cakti, K (2020). Perencanaan Embung Coran Desa Mlowokarangtalun Pulokulon Grobogan. Semarang: Fakultas Teknik dan Informatika UPGRIS.

) Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Pertambangan dan Energi. DPUPPE. Pedoman Keriteria Desain Embung Di Indosensia. Jakarta).

) Gunadarma, 1997. Irigasi dan Bangunan Air, Universitas Gunadarma, Jakarta.

) PT. Tata Cipta Utama. (2020).“Detail Desain Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Pedesaan Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan”. Semarang.

) Salamun. (2007). Bahan Ajar Teknis Irigasi. Jakarta: Universitas Diponegoro.

) Satrio, F., & Taufik. (2019). Perencanaan Embung Pasir Desa Pasir Mijen Demak. Semarang: Fakultas Teknik dan Informatika UPGRIS.

) Soemarto, CD. (1995). Hidrologi Teknik, Penerbit Erlangga, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.26877/giratory.v1i2.9419

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Jurnal Teknik Sipil Giratory UPGRIS

Program Studi Teknik Sipil

Fakultas Teknik dan Informatika

Universitas PGRI Semarang