PELUANG KERJA PESERTA PELATIHAN MENJAHIT Studi kasus: Balai Latihan Kerja di Kota Salatiga
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana terciptanya peluang kerja setelah adanya pelatihan menjahit yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Salatiga Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Data didapatkan dengan melakukan wawancara kepada informan kunci yaitu sebanyak 6 orang yang terdiri dari 5 orang alumni peserta pelatihan menjahit dan 1 orang instruktur pelatihan menjahit. Peluang kerja peserta pelatihan menjahit terbagi menjadi 5 tingkatan yang berbeda. Tingkatan pertama merupakan yang tertinggi, yaitu peserta pelatihan menjahit mampu membuka usaha mandiri (wirausaha), menawarkan jasa menjahit dan membuka peluang dan kesempatan kerja bagi orang lain. Tingkatan kedua peluang kerja peserta pelatihan menjahit yaitu peserta pelatihan menjahit yang mampu membuka usaha mandiri serta mampu membuka peluang kerja bagi orang lain. Tingkatan ketiga yaitu peserta pelatihan menjahit yang mampu membuka usaha mandiri sebagai penjahit. Tingkatan keempat adalah peserta pelatihan menjahit yang mempunyai usaha menjahit sebagai pekerjaan sampingan. Sementara tingkatan terakhir peluang kerja peserta pelatihan menjahit yaitu peserta pelatihan yang memiliki pekerjaan tetapi tidak terkait dengan pelatihan menjahit yang telah diterima. Masing-masing tingkatan kategori keberhasilan para peserta dipengaruhi oleh materi pelatihan yang tidak hanya mengajarkan ketrampilan menjahit secara teori maupun praktek, tetapi juga didukung dengan materi pelatihan tentang wirausaha dan kepribadian profesional.
Kata Kunci: peluang kerja, pelatihan, peserta pelatihan, menjahit
Abstract
This study aims to understand how the employment opportunities were after a sewing training organized by the Department of Industry and Labor in Salatiga City in 2017. This research was done in a descriptive qualitative approach by using in-depth interview technique to collect the data. Data obtained by interviewing 6 key informants, consisting 5 former sewing training trainees and 1 instructor. The job opportunities for the trainees were divided into 5 levels. The first level was the highest, where the trainee was able to become an entrepreneur in sewing business, offering sewing services and providing employment opportunities. The second level was when the the trainee was able to run an independent sewing business and provide employment opportunities. The third level was when the trainee was able to start sewing business as tailors. The fourth level was when the trainee was able to have a sewing business as a side job. Finally, the fifth level was when the trainee got a job, but not necessarily related to sewing training. Each level of success category was influenced by the training materials which did not only teach about sewing skills, both in theory and practice, but also supported by entrepreneurship and professional personalities materials.
Full Text:
PDFReferences
Arfiani, I. (2014). Kebijakan Menekan Angka Pengangguran Melalui Program Pelatihan Kerja Di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Sosial Kota Magelang.
Asari, N., Sutomo, & Azhari, A. K. (2015). Evaluasi Pemberdayaan Angkatan Kerja Melalui Pelatihan Kerja oleh UPT-PK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bondowoso. Jurnal Ilmu Administrasi Negara, 1–15.
Bachri, B. S. (2010). Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif. Technology Education Journal, 10(1), 46–62. https://doi.org/10.1080/10543400902964100
Badan Pusat Statistik. (2018a). Tingkat Pengangguran Terbuka 2007-2017. Retrieved from https://jateng.bps.go.id/dynamictable/2016/12/16/34/tingkat-pengangguran-terbuka-2007-2017.html
Badan Pusat Statistik. (2018b). Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Provinsi Tahun 1986-2018. Retrieved from https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/15/981/tingkat-pengangguran-terbuka-tpt-menurut-provinsi-1986---2018.html
Chuncoro, M. E. W. (2011). Pemberdayaan Pemuda Pengangguran Melalui Pelatihan Kecakapan Hidup (Life Skills) Ternak Kelinci di Desa Botomulyo Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Journal of Strategic Studies. https://doi.org/10.1080/01402390.2011.569130
Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Salatiga. (2017). Laporan Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat di Lingkungan IHT Tahun 2017. Salatiga.
Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. (2014). Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kursus dan Pelatihan Tata Busana Level II dan III berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Retrieved from http://www.infokursus.net/download/2604140806TataBusana23.pdf
Ehrenberg, R. G., & Smith, R. S. (2012). Modern Labor Economics (Theori and Public Policy).
Franita, R. (2016). Analisa Pengangguran Di Indonesia. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 1, 88–93. Retrieved from http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/download/97/97
Kemnaker. (2017). Pengangguran di Indonesia Tinggi Karena Lulusan Perguruan Tinggi Terlalu “Milih” Pekerjaan. Tribunnews.Com.
Khotimah, S., Mayasari, V., & Perwita, D. (2018). Telaah Implementasi Manajemen Pemasaran sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Berwirausaha di SMKN 3 PURWOKERTO, 3(1).
Kristanto, P. (2017). Pemberdayaan Masyarakat Kota Salatiga (Studi pada: Pelatihan Menjahit yang diselenggarakan di Balai Latihan Kerja Kota Salatiga). Universitas Kristen Satya Wacana.
Kulsum, S. (2018). Use of Demostration Methods in Achievements Learning Outcomes in Sewing Fashion Training (Case study at the Elka Grandiart Institute of Training and Course in Cianjur Regency). Jurnal Empowerment, 7, 132–141. Retrieved from http://ir.obihiro.ac.jp/dspace/handle/10322/3933
Lestari, L. (2014). Strategi Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Dalam Menanggulangi Pengangguran di Kota Tanjungpinang, 1–22. Retrieved from http://jurnal.umrah.ac.id/
Mustafa, H. (2017). Evaluasi terhadap program pelatihan keterampilan pada institut kemandirian dompet dhuafa tangerang. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Schultz, T. W. (1971). Investment in Human Capital: The Role of Education and of Research. New York: Free Press.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sukmawati, T. (2018). Upaya LKP Lucky Dalam Meningkatkan Keterampilan Melalui Program Kursus Menjahit (Studi Kualitatif bagi kalangan perempuan di LKP Lucky desa Tanimulya kecamatan Ngamprah Kab. Bandung barat). COMM-EDU, 1(20), 30–37.
Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2013). Pembangunan Ekonomi (Seventh). New York: University Addison Mesley.
Wahyuhastuti, N., Setiawan, D. F., & Nugraha, A. E. P. (2017). DAMPAK PELATIHAN DAN PENGELOLAAN RUMAH KREASI MAHASISWA TERHADAP MOTIVASI KEWIRAUSAHAAN. Equilibria Pendidilan, 2(2), 45–48.
DOI: https://doi.org/10.26877/ep.v4i1.3526
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 EQUILIBRIA PENDIDIKAN : Jurnal Ilmiah Pendidikan Ekonomi
INDEXED BY :
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.