IBM PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA INDONESIA SEBAGAI WUJUD PEMBELAJARAN ETIKA PERCAKAPAN ANAK BAGI IBU-IBU PKK MAGARSARI MARGOYOSO JEPARA
Abstract
Abstrak
Komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada
orang lain atau sebaliknya. Salah satu bentuk komunikasi manusia di antaranya
yaitu dengan percakapan atau tindak tutur. Dengan bertutur manusia dapat saling
bertukar informasi. Namun dalam bertutur manusia juga memiliki aturan-aturan
yang harus dipatuhi, agar etika percakapan yang santun dapat diwujudkan melalui
komunikasi. Dalam kasus masyarakat terutama para ibu di Margoyoso yang
mayoritas menggunakan bahasa Indonesia sebagai komunikasi, banyak di antara
anak mereka bertutur tanpa memperhatikan prinsip kesantunan sehingga dinilai
kurang santun.
Dalam penyuluhan ini, solusi yang ditawarkan adalah memberi
penyuluhan dengan strategi kronologis. Metode pelaksanaan kegiatan yang
digunakan dalam kegiatan IbM ini adalah penyuluhan dan pendampingan. Adapun
materi yang diberikan meliputi: konsep prinsip kesantunan, macam-macam
prinsip kesantunan, dan contoh dari macam-macam prinsip kesantunan. Tahap
pertama ini, tim pengabdian memberikan materi dasar dan pendampingan yang
mengarah pada pemahaman mitra untuk mengajarkan anak berkomunikasi dengan
menggunakan konsep prinsip kesantunan berbahasa Indonesia. Setelah
penyampaian materi tersebut dilakukan, peserta diberi kesempatan untuk bertanya
dan praktik.
Hasil dari kegiatan ini: ibu-ibu PKK menguasai konsep etika percakapan
berbahasa Indonesia yang santun untuk diajarkan pada anak. Ibu-ibu PKK juga
mampu mengajarkan komunikasi berbahasa Indonesia pada anak dengan
memerhatikan konsep prinsip kesantunan. Ibu-ibu PKK menjadi tentor pada ibuibu
lain untuk memberikan pembelajaran pada anak agar dapat berkomunikasi
dengan memerhatikan etika percakapan yang santun melalui pengetahuan prinsipprinsip
kesantunan berbahasa Indonesia.
Komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada
orang lain atau sebaliknya. Salah satu bentuk komunikasi manusia di antaranya
yaitu dengan percakapan atau tindak tutur. Dengan bertutur manusia dapat saling
bertukar informasi. Namun dalam bertutur manusia juga memiliki aturan-aturan
yang harus dipatuhi, agar etika percakapan yang santun dapat diwujudkan melalui
komunikasi. Dalam kasus masyarakat terutama para ibu di Margoyoso yang
mayoritas menggunakan bahasa Indonesia sebagai komunikasi, banyak di antara
anak mereka bertutur tanpa memperhatikan prinsip kesantunan sehingga dinilai
kurang santun.
Dalam penyuluhan ini, solusi yang ditawarkan adalah memberi
penyuluhan dengan strategi kronologis. Metode pelaksanaan kegiatan yang
digunakan dalam kegiatan IbM ini adalah penyuluhan dan pendampingan. Adapun
materi yang diberikan meliputi: konsep prinsip kesantunan, macam-macam
prinsip kesantunan, dan contoh dari macam-macam prinsip kesantunan. Tahap
pertama ini, tim pengabdian memberikan materi dasar dan pendampingan yang
mengarah pada pemahaman mitra untuk mengajarkan anak berkomunikasi dengan
menggunakan konsep prinsip kesantunan berbahasa Indonesia. Setelah
penyampaian materi tersebut dilakukan, peserta diberi kesempatan untuk bertanya
dan praktik.
Hasil dari kegiatan ini: ibu-ibu PKK menguasai konsep etika percakapan
berbahasa Indonesia yang santun untuk diajarkan pada anak. Ibu-ibu PKK juga
mampu mengajarkan komunikasi berbahasa Indonesia pada anak dengan
memerhatikan konsep prinsip kesantunan. Ibu-ibu PKK menjadi tentor pada ibuibu
lain untuk memberikan pembelajaran pada anak agar dapat berkomunikasi
dengan memerhatikan etika percakapan yang santun melalui pengetahuan prinsipprinsip
kesantunan berbahasa Indonesia.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v5i2.708
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.