Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Non Alkohol Berbasis Tanaman Obat Keluarga
Abstract
Dalam masa pandemi covid-19 ini, masyarakat rawan akan kesehatan mereka jika tidak ditanamkankebiasaan sesuai dengan SOP kesehatan, termasuk warga Perumahan Pondok Ridho, desa Sidodadi, kecamatan Taman, kabupaten Sidoarjo. Untuk itu, Tim PKM bermaksud untuk memberikan pelatihan bagi warga tersebut untukmembuat produk hand sanitizer yang non-alkohol. Hand sanitizer non-alkohol yang diproduksi ini menggunakanbahan-bahan alami yang sebenarnya sebagian sudah tersedia di sekitar mereka, yakni daun sirih danjeruk nipis.Namun, sebagian juga masih digunakan bahan-bahan kimia seperti gliserin dan hidrogenperoksida, yang masing-masing berfungsi sebagai humektan dan antiseptik. Dari kegiatan PKMproduksi hand sanitizernon-alkohol berbahan TOGA ini telah dihasilkan: (1) panduan pembuatanhandsanitizer non-alkohol berbahan tanaman TOGA yang dilengkapi materi kajianmengenai manfaat daun sirih dan buah jeruk nipis, serta lembar penilaian keterampilan dan lembar angket peserta,(2) pemaparan isi materi tersebut secara lisan dimana tim PKM dan mitra tetap mengikuti protokolkesehatan, (3) pembuatan handsanitizer non-alkohol berbahan TOGA dengan melibatkan pesertapelatihan menggunakan bahan-bahan yang telah disediakan, (4) praktik mandiri pembuatan handsanitizer non-alkohol berbasis TOGA yang dilakukan oleh para peserta didampingi tim PKM bersama mahasiswa, (5) umpan balik hasil kegiatanPKM pelatihan pembuatan handsanitizer non-alkohol dilakukan dengan cara menyebarkan lembarpenilaian keterampilan dan lembar angket peserta, (6) secara keseluruhan mitra peserta pelatihan yang dinilai oleh tim penilai PKM sudah dapat dikatakan memiliki keterampilan dalam membuat hand sanitizer non-alkoholdalam kategori baik dan sangat baik. Tim penilai PKM sepakat seluruh mitra memiliki ketrampilan:1) mencuci bersih daun sirih dan jeruk nipis dan 2) menyiapkan perasan buah jeruk nipis danmemasukkan ke dalam wadah. Sementara, aspek keterampilan lainnya mitra peserta pelatihandinilai masih beragam dari kategori antara baik dan sangat baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat dan Makanan, Cetakan Pertama, Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Ditjen POM, Depkes RI.
Mardisiswojo, S. & Harsono, R. (1985). Cabe Puyang Warisan Nenek Moyang, Jakarta: Balai Pustaka.
Mufrod, Suwaldi, & Subagus Wahyuono, (2016). Patch Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L): Pengaruh Penambahan Release Enhancer Substances Terhadap Sifat Fisikokimia dan Aktivitas Antibakteri, Majalah Farmaseutik, 12(2), 431-442.
Razak, A., Aziz Djamal & Gusti Revilla, (2013). Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia S.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. 2(1), .
Safrizal, ZA., Danang Insita Putra, Safriza Sofyan, & Bimo, (2020). Pedoman Umum Menghadapi Covid-19 untuk Pemerintah Daerah: Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis, dan Manajemen, Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri Untuk Dukungan Gugus Tugas COVID-19, Kementerian Dalam Negeri.
Sarah. (2020). Pentingnya SOP Kesehatan di Masa New Normal. https://setjen.pu.go.id/bko/news/pentingnya-sop-kesehatan-di-masa-new-normal. Diakses pada Rabu, 8 Agustus 2021. Pukul 21.21.
Yuda, A. & Aning Jati, (2020). 7 Langkah Membuat Hand Sanitizer Menurut WHO: Ada 2 Racikan. https://www.liputan6.com/bola/read/4209619/7- langkah-membuat-handsanitizer-menurut-who-ada-2-racikan. Diunduh pada Rabu, 15 April 2020. Pukul 17.05.
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v12i3.6931
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.