Pelatihan Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Melalui Learning Community bagi Guru-Guru Bahasa Inggris

Flora Flora, Bambang Setiyadi, Patuan Raja, Muhammad Sukirlan

Abstract


Lembar kerja peserta didik (LKPD) sangat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh pada pertemuan MGMP Bahasa Inggris, sebagian besar guru belum pernah membuat LKPD. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam merancang LKPD yang baik. Pengabdian yang dilakukan selama 3 hari, dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut: (1) penjelasan LKPD beserta contoh, (2) learning community, dimana peserta bekerja dalam kelompok kecil untuk membuta LKPD yang sesuai dengan tujuan pempelajaran yang diberikan tutor, (3) presentasi wakil masing-masing kelompok, dan (4) tugas individu. Hasil pelatihan menunjukan bahwa 6 orang (14%) mampu merancang LKPD dengan kategori sangat baik, 30 orang (72%) dengan katagori baik, dan 6 orang (14%) dengan katagori cukup baik. Peserta pelatihan mampu merancang LKPD yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang karena mereka mengalami proses pelatihan dengan saling berdiskusi berdasarkan penjelasan dan contoh yang diberikan. Keterlibatan langsung, yakni dengan langsung terlibat merancang LKPD dalam kelompok kecil, para peserta memperoleh masukan dari temannya. Selanjutnya presentasi masing-masing kelompok, membuat peserta lebih memperoleh pemahaman yang mendalam karena peserta memperoleh masukan dari temannya dan juga tutor.


Keywords


LKPD; learning community; peserta pelatihan

Full Text:

PDF

References


Balım, A. G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students ’ Success and Inquiry Learning Skills. Eurasian Journal of Educational Research, 35, 1–20.

Bower, J., & Kawaguchi, S. (2011). Negotiation of meaning and corrective feedback in Japanese or English tandem. Language Learning and Technology, 15(1), 41-57.

Brumfit, C., & Johnson, K. (1979).The communicative approach to language teaching. London: Oxford University Press.

Cahyono, B.Y., Amrina, R. (2016). Peer Feedback, Self-correction, and Writing Proficiency of Indonesian EFL Students. Arab World English Journal (AWEJ), 7(1), 178 -193.

Depdiknas. (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Jakarta: Depdikbud.

Derwianka, B. (1998). Exploring How Texts Work. New South Wales. Primary English Teaching Association.

Ellis, R. (2003). Task-Based Language Teaching and Learning. Oxford: Oxford University Press.

Ellis, R. (2009). Corrective Feedback and Teacher Development. L2 Journal, UC Consortium for Language Learning & Teaching, UC Davis, 1(1), 2–18.

Haerudin, D & Sejati , A. (2020). Implementasi Model Pembelajaran Abad 21 dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran bagi Guru Bahasa Sunda di Kota Depok. E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 11(2), 179-184.

Kemendiknas. (2013). Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendiknas.

Ko, J., Schallert D.L., & Walters, K. (2003). Rethinking Scaffolding: Examining Negotiation of Meaning in an ESL Storytelling. TESOL Quartely,37(2), 303-324.

Kötter, M. (2003). Negotiation of Meaning and Code Switching in online tandems. Language Learning & Technology, 7(2), 145-172.

Littlewood, W. (1981). Communicative Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.

Long, M.H., & Crookes, G. (1992). Three Approaches to Task-based Syllabus design. TESOL Quarterly, 26(1), 27-56.

Luciana, T. (2005). Negotiation of Meaning in Communicative Tasks. Indonesian Journal of English Language Teaching, 1(1), 45-56.

Mahpul & Rhonda, O. (2018). The Effect of

Task Complexity in Dialogic Oral Production by Indonesian Learners. Asian EFL Journal, 20(6), 33-65.

Munazah, Y, Sugianto, & Nugroho, S. E. (2015). Learning Community berbasis InkuiriTerbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pelajaran IPA Fisika SMP. Unnes Physics Education Journal, 83-93.

Nunan, D. (1989). Designing tasks for the communicative classroom. Cambridge [England]: Cambridge University Press.

Nunan, D. (2004). Task-Based Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.

Pentury, H. J. (2018). Peningkatan Kompetensi Bahasa Inggris bagi Guru-Guru di TK Islam Assa’addah Limo Depok Melalui Penggunaan “Instruction in the Class” dalam Pembelajaran dan Sumber Belajar Interaktif. E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 9(1), 28-39.

Prastowo, A. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.

Robinson, P. (1995). Task Complexity and Second Language Narrative Discourse. Language Learning, 45, 99-140.

Setyowati, L, Ambarsari, Y & Muthoharoh, N.B. (2017). Pelatihan Pelafalan Kata-Kata Bahasa Inggris dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pengajaran Guru-Guru Sakinah English Course. E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 8(1),1-8.

Ulya, H. & Rahayu, R. (2018). Penyusunan Skenario Pembelajaran Inovatif sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran Matematika bagi Guru di SD 4 Karangbener Kudus. E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 10(1), 16-22.




DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v12i1.6930

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Visitor Statistics View My Stats

Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:

          

Creative Commons License

E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.