Pengembangan Potensi Batik Berbasis Tinggalan Arkeologi di Kelurahan Legok Kota Jambi
Abstract
Artikel ini ditulis berdasarkan Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilaksanakan pada tahun 2020. Kegiatan ini dilaksanakan atas dasar keberadaan salah satu tinggalan arkeologi di Kelurahan Legok, Kota Jambi, yaitu Candi Solok Sipin serta situs-situs lain di sekitarnya. Berdasarkan tinjauan terkini, Candi Solok Sipin berada dalam kondisi yang terancam kelestariannya. Salah satu faktor yang menjadi ancaman terhadap kelestarian Situs Candi Solok Sipin adalah kurangnya kepedulian masyarakat sekitar terhadap keberadaan situs tersebut. Oleh karena itu kegiatan Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan di Kelurahan Legok Kota Jambi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan Situs Candi Solok Sipin. Potensi yang dimiliki Kelurahan Legok antara lain adalah keberadaan Rumah Batik dan kelompok pembatik. Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan bagi masyarakat Kelurahan Legok sebagai upaya pelestarian dan pemanfaatan tinggalan arkeologi di kawasan tersebut melalui kegiatan pengembangan motif batik. Di Situs Candi Solok Sipin terdapat tinggalan arkeologi yang memiliki relief dan ornamen yang dapat dikembangkan menjadi motif batik. Target khusus yang ingin dicapai yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat di Kelurahan Legok untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian situs Candi Solok Sipin. Metode pendampingan dilaksanakan dalam tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan menghasilkan 5 motif baru yang terinspirasi dari relief dan motif tinggalan arkeologi Situs Solok Sipin. Diharapkan motif-motif baru ini dapat menjadi kebanggaan dan ciri khas Kelurahan Legok. Untuk jangka panjang diharapkan motif batik yang telah tercipta menjadi produk unggulan Kelurahan Legok Kota Jambi.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Hasan, Y. (1992). Menelusuri asal usul bangsa melayu. Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah, 3(1), 27-32.
Neeb, C. J. (1902). Het Een en Ander Over Hindoe Oudheden in Het Djambische. In J. Brandes (Ed.), Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde, dl 45: Hindu antiquities in Djambi, Indonesia (pp. 120–133). Batavia: Lange & Co.
Saudagar, F. (1990). Penafsiran Situs Solok Sipin Sebagai Tempat Pemujaan Agama Buddha. Jambi.
Schnitger, F. M. (1937). The Archaeology of Hindoo Sumatra. Leiden: E. J Brill.
Sedyawati, E., Santiko, H., Djafar, H., Maulana, R., Ramelan, W. D. S., Wurjantoro, E., & Utomo, B. B. (2014). Candi Indonesia Seri Sumatera, Kalimantan, Bali, Sumbawa. (W. D. S. Ramelan, Ed.). Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman.
Sukandar, I. (2014). Selayang Pandang Kota Jambi: Perkembangan Masyarakat dan Kebudayaannya. Jambi: Badan Pemberdayaan Masyarakat.
Suleiman, S. (1977). The Archaeology and History of West Sumatra (Bulletin of the Research Centre of Archaeology of Indonesia No. 12). Pusat Penelitian Purbakala dan Peninggalan Nasional, Departemen P & K.
Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya.
Utomo, B. B. (1992). Batanghari Riwayatmu Dulu. In Seminar Sejarah Melayu Kuno. Jambi.
Wellan, J. W. J., Sterck, E. A., & Sourij, A. (1926). Onze Eerste Vestiging in Djambi. Naar Oorsponkelijke Stukken. Bijdragen Tot de Taal-, Land- En Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, 82, 339–383.
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v11i4.6626
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.