PKM Peserta Program Pengelolaan Penyakit Kronis di Klinik dr. Nurdin Wahid, Cibinong
Abstract
Selama dua tahun di Klinik dr. Nurdin Wahid, Cibinong telah dilakukan kegiatan program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) berupa olahraga, pemantauan kesehatan, dan penyuluhan. Namun kegiatan Prolanis khususnya penyuluhan belum dilakukan secara rutin. Peserta juga seringkali absen dalam kegiatan tersebut. Padahal penyuluhan adalah kegiatan penting untuk meningkatkan pengetahuan dan memotivasi peserta untuk melakukan perubahan perilaku yang penting untuk tatalaksana penyakit. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan kepada peserta BPJS Kesehatan yang menyandang penyakit kronis (hipertensi dan DM) yang terdaftar di Klinik dr. Nurdin Wahid, Cibinong dengan tujuan memotivasi peserta untuk hidup sehat sehingga penyakitnya terkontrol. Dengan demikian komplikasi penyakit dapat dicegah. Metode yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan secara rutin kepada peserta tentang sejumlah hal terkait hipertensi dan DM. Peserta juga diberi leaflet yang berisi ringkasan materi penyuluhan sehingga informasi tersebut dapat disampaikan kepada keluarga yang juga berperan penting dalam tatalaksana penyakit. Hasil PKM ini adalah lebih banyak peserta yang tekanan darah dan kadar gula darahnya terkontrol setelah delapan minggu. Peserta juga merasakan sejumlah manfaat lain dengan aktif mengikuti PKM dalam kegiatan Prolanis ini. Direkomendasikan kepada pengelola Klinik dr. Nurdin Wahid agar dapat terus melaksanakan kegiatan Prolanis ini secara rutin.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. (2016). Panduan Praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis). Jakarta: BPJS Kesehatan.
Colberg SR, Sigal RJ, Fernhall B. (2010). Exercise and Type 2 Diabetes. Diabetes Care Journals 2010;33(12):p.e147.
Cornelissen VA, Fagard RH. (2005). Effects of endurance training on blood pressure, blood pressure-regulating mechanisms, and cardiovascular risk factors. Hypertension, 46:667–675.
Departemen Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Dimeo F, Pagonas N, Seibert F, Arndt R, Zidek W, Westhoff TH. (2012). Aerobic Exercise Reduces Blood Pressure in Resistant Hypertension. Hypertension, 60: 653-658.
Mayer-Davis EJ, D’Agostino R, Jr., Karter AJ, et al. (1998). Intensity and amount of physical activity in relation to insulin sensitivity. The Insulin Resistance Atherosclerosis Study. JAMA, 279: 669–674.
Soenarta, A. A., dkk. (2015). Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit Kardiovaskular. Edisi Pertama. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia.
Soelistijo, S.A., dkk. (2015). Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB. Perkeni.
World Health Organization. (2013). A global brief on hypertension; silent killer, global public health crisis. Geneva: WHO. http://www.who.int/cardiovascular_disease/publications/global_brief_hypertension.pdf diakses tanggal 23 Februari 2015
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v12i2.5178
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.