Upaya Diversifikasi Makanan Diet Penderita Diabetes Mellitus melalui Pemanfaatan Umbi Suweg dalam Program “Konyaku Njowo”
Abstract
Program “Konyaku Njowo” dilatarbelakangi oleh kurang optimalnya pemanfaatan umbi Suweg yang keberadaanya melimpah di Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Suweg (Amorpophalus sp.) ini begitu potensial bahkan sebagai alternatif makanan diet bagi penderita Diabetes Mellitus. Nama “Konyaku” diambil merujuki pada nama makanan Jepang yang terbuat dari umbi konjac yang masuk ke dalam genus Amorphophallus. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan umbi suweg serta upaya diversifikasi makanan diet. Program ini berfokus pada kelompok masyarakat dampingan yaitu ibu-ibu PKK RW 05 dan RW 06, Kelurahan Bringin, Ngaliyan. Rangkaian program ini terdiri dari empat tahapan (1) sosialisasi dan pemberian materi tentang tanaman suweg; (2) pelatihan pembuatan tepung suweg; (3) pelatihan pembuatan aneka produk olahan; dan (4) sosialisasi materi gizi, Diabetes Mellitus dan wirausaha. Adapun keberlanjutan program ini berupa pemantauan dan pendampingan kerja dilakukan tim bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk dinas pertanian dan kantor ketahanan pangan kota Semarang. Dari keempat tahap dapat disimpulkan rata-rata ketercapaian target luaran sebesar 76,43%. Program “Konyaku Njowo” merupakan serangkaian program untuk memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan umbi suweg baik secara teoritis mapun praktis. Dengan program ini, keberadaan umbi suweg yang melimpah dapat termanfaatkan lebih optimal.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Faridah, D. N. (2005). Sifat Fisiko Kimia Tepung Suweg (Amorphophallus campanulatus B1.) Dan Indeks Glisemiknya. Teknologi dan Industri Pangan, hal. 254–259.
Holilah, H., Asranudin, A. dan Kholidha, A. N. (2017) “Sifat fisiko kimia tepung suweg” (September), hal. 20–21.
Kasno, A. et al. (2006). Prospek Suweg Sebagai Bahan Pangan Saat Paceklik. in Balitkabi: Inovasi teknologi kacang-kacangan dan umbi-umbian mendukung kemandirian pangan & kecukupan energi, hal. 257–262.
Koswara, S. (2013) Teknologi Pengolahan Umbi-umbian (Bagian 2 : Pengolahan Umbi Porang), Tropical Plant Curriculum (TPC) Project. Bogor.
Lubis, E. H. et al. (2004). Mempelajari Pengolahan Glokomanan Asal Iles-iles dan Penggunaannya dalam Produk Makanan, Journal of Agro-Based Industry, 21(2), hal. 31–41.
Pitojo, S. (2007). Seri Budi Daya Suweg. Yogyakarta: Kanisius.
Singh, A. et al. (2015). Quality attributes and acceptability of bread made from wheat and Amorphophallus paeoniifolius flour. Journal of Food Science and Technology, 52(11), hal. 7472–7478. doi: 10.1007/s13197-015-1834-z.
Supriati, Y. (2016). Keanekaragaman Iles-iles (Amorphophallus spp.) dan Potensinya untuk Industri Pangan Fungsional, Kosmetik, dan Bioetanol. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 35(2), hal. 69. doi: 10.21082/jp3.v35n2.2016.p69-80.
Waspadji, S. (2004). Pedoman Diet Diabetes Melitus I. II. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Wijayanti, M., Dewi, D. R. S. dan Maukar, A. L. (2010). Studi Alternatif Pembuatan Bakpao dengan Menggunakan Tepung Suweg sebagai Pengganti Tepung Terigu, Widya Teknik, 9(2), hal. 193–202.
DOI: https://doi.org/10.26877/e-dimas.v10i1.2436
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Jurnal E-Dimas telah terindeks pada:
E-Dimas (Educations-Pengabdian kepada Masyarakat) by LPPM Universitas PGRI Semarang is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.Based on a work at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas.