Abstract
Angka kematian bayi dan ibu melahirkan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masuk dalam kategori tinggi. Beberapa kasus banyak dijumpai di daerah-daerah pedesaan yang minim fasilitas sarana dan prasarana kesehatan serta pengetahuan tentang gizi. Berbagai upaya penanganan gizi berimbang tidak hanya diusahakan dari rumah sakit tetapi mulai digiatkan sampai pada unit terkecil yaitu Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) agar mempunyai kemampuan dalam penjegahan dan penanganan gizi buruk. Tujuan kegiatan IbM Posyandu Bosen yaitua optimalisasi pemanfaatan potensi alam yang ada di sekitar lingkungan, dan memperkaya kreatifitas pengolahan aneka produk untuk konsumsi dengan : 1) Penerapan optimalisasi budidaya pekarangan sekitar rumah seperti vertikultur sayuran dan biofarmaka serta pelatihan pembuatan pupuk organik, 2) sosialisasi nutrisi dan pelatihan olahan makanan menu keluarga dan produk berdaya simpan panjang dengan tetap mempertahankan kandungan gizinya, dan 3) pelatihan pembukuan rumah tangga, Target utama dari kegiatan ini adalah semua ibu balita pada Posyandu Kolsa dan Makmur beserta kader. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, dari keseluruhan mitra sekitar 80% mitra mampu terampil, dan mandiri dalam menerapkan pola hidup sehat dan teknik bertanam secara vertikultur sayuran dan biofarmaka ramah lingkungan yang bebas limbah, sikap positif dan motivasi yang tinggi selama mengikuti kegiatan IbM, yang ditunjukkan kehadiran dan minat mitra pada setiap diskusi, pelatihan, dan kegiatan monitoring.
Keywords
Posyandu; Makanan Sehat; Vertikultur
References
Depkes Provinsi NTT. 2016. Profil Kesehatan Provinsi NTT 2016. Depkes. Kupang.
Jun, H., Lee, C.H., Song, G.S., and Kim, Y.S. 2006. Characterization of The Pectic Polysaccharides From Pympkin Pell. Elsevier 39: 554-561
Lukman Liferdi. 2017. Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur. www.litbang.pertanian.go.id/berita/one/918/file/verikultur.pdf. Diakses 10 Juni 2017.
Nurcahyati Erna. 2014. Khasiat Dasyat Daun Kelor. Jendela sehat. Jakarta.
.
.