PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING SMP NEGERI 2 KRAGAN
Abstract
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika. Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian besar siswa kelas VIIIE SMP N 2 Kragan mendapatkan nilai IPA fisika hampir semua dibawah KKM. Strategi active knowledge sharing dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut diatas. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014. Subjek penelitian adalah kelas VIIIE, dengan jumlah siswa 39 orang. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus. Data dari penelitian ini diperoleh dari tes dan observasi. Teknik analisis data tes menggunakan model kuantitatif sedangkan untuk observasi menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil tes siswa pada siklus I, siklus II, dan siklus III menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kognitif kelas VIIIE dari 65,64 menjadi 69,21 dan meningkat menjadi 77,02. Hal ini didukung dengan kinerja guru selama proses pembelajaran, berdasarkan hasil observasi pengamatan guru. Kualitas kinerja guru meningkat dari 65,47% menjadi 70,23% dan meningkat menjadi 75%. peningkatan tiap ranah kognitif memiliki prosentase yang dicapai naik turun ataupun sebaliknya. Setiap tahapan memiliki jumlah soal yang berbeda-beda sehingga menghasilkan jumlah benar keseluruhan siswa berbeda-beda pula. Pada tahapan pengetahuan (C1) untuk siklus 1 ke siklus II mengalami kenaikan sebesar 2,5% tetapi pada siklus III menurun sebesar 42,2%, hal ini dikarenakan dari 15 soal siswa menjawab benar lebih sedikit dibanding siklus I dan siklus II. Untuk tahapan pemahaman (C2), tiap siklusnya meningkat. Pada tahapan penerapan (C3) mengalami peningkatan yang signifikan. Dan pada tahapan analisis (C4), siklus I ke siklus II mengalami penurunan sebesar 24,3% sedangkan siklus III naik sebesar 21,8%. Hal ini dikarenakan jumlah jawaban benar pada siklus II lebih sedikit dibanding siklus I, dan siklus III meningkat. Untuk tahapan sintesis (C5) mengalami peningkatan tiap siklusnya dan pada tahapan mencipta (C6) sebesar 89% yang hanya dilakukan pada siklus III. Hal ini dikarenakan dalam dalam pembelajaran alat-alat optik tidak semua pada siklus I, siklus II, dan siklus III ada tahapan C5 dan C6 hal ini dikarenakan untuk memaksimalkan materi pada alat-alat optik saja.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.26877/jp2f.v5i2.2570
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2014 Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright of Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika ISSN 2086-2407 (print), ISSN 2549-886X (online)
Gedung Utama GU.2.01 FPMIPATI, Universitas PGRI Semarang
Jl. Lontar No. 1-Dr. Cipto, Kampus 1 UPGRIS, Semarang
Email: jp2f@upgris.ac.id