KEMAMPUAN MEMBUKTIKAN PERNYATAAN DENGAN STRATEGI SCAFFOLDING BERBASIS KOMPUTER
Abstract
Artikel ini mengkaji tentang teori kemampuan membuktikan pernyataan dengan strategi scaffolding berbasis komputer. Kajian yang tertulis dalam artikel mempunyai tujuan untuk memberikan penjelasan bagaimana kemampuan membuktikan pernyataan dengan strategi scaffolding berbasis komputer. Strategi scaffolding dapat membantu mahasiswa dalam memahami bagaimana cara menyelesaikan permasalahan dengan bertahap yang cocok dengan zone of proximal development mahasiswa. Melalui kegiatan komputer mahasiswa bisa memandang konsep-konsep matematika yang abstrak dari sisi kongkrit sehingga bisa meningkatkan nilai tes retensi serta memecahkan sebuah masalah. Dengan memanfaatkan komputer, pembelajaran dapat efektif dan efisien sehingga sangat cocok jika scaffolding yang diberikan dalam pembelajaran mendayagunakan teknologi komputer. Bentuk scaffolding yang diberikan dengan memanfaatkan penggunaan komputer dalam membuktikan sebuah pernyataan bisa berbentuk video, gambar dan animasi. Dengan demikian aktivitas komputer bisa menjadikan matematika jadi lebih bermakna dan meningkatkan motivasi mahasiswa dalam membuktikan pernyataan. Teori yang telah dirangkum oleh penulis dalam artikel ini terdiri dari berbagai sumber dan teori, serta artikel yang telah ditulis penulis sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menguatkan sebuah pendapat.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Anghileri, J. (2006). Scaffolding practices that enhance mathematics learning. Journal of Mathematics Teacher Education, 9(1), 33–52.
Arnawa, I. M. (2006). MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MAHASISWA DALAM ALJABAR ABSTRACK MELALUI PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI APOS. Universitas Pendidikan Indonesia.
Asiala, M., Brown, A., Kleiman, J., & Mathews, D. (1998). The Development of Students’ Understanding of Permutations and Symmetries. International Journal of Computers for Mathematical Learning, 3(1), 13–43.
Ayu, H. D., Pratiwi, H. Y., Kusairi, S., & Muhardjito, M. (2017). Developing E-Scaffolding To Improve The Quality Of Process And Learning Outcomes. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 1(2).
Belland, B. R. (2017). Instructional scaffolding: foundations and evolving definition. In Instructional scaffolding in STEM education (pp. 17–53). Springer.
Budaeng, J., Ayu, H. D., & Pratiwi, H. Y. (2017). Pengembangan modul ipa/fisika terpadu berbasis scaffolding pada tema gerak untuk siswa kelas viii SMP/MTS. Momentum: Physics Education Journal, 31–44.
Chang, S.-H., Lin, P.-C., & Lin, Z.-C. (2007). Measures of partial knowledge and unexpected responses in multiple-choice tests. Journal of Educational Technology & Society, 10(4), 95–109.
Harvey, W., McHugh, R., & McGlathery, M. (1989). Elastic Lines. Pleasantville (Software). NY: Sunburst Communications.
Kusairi, S. (2014). Assesment For Learning Berbasis Teknologi Web. Malang: UM Press.
Lesh, R. (1990). Computer-based assessment of higher order understandings and processes in elementary mathematics. Assessing Higher Order Thinking in Mathematics, 81–110.
Papastergiou, M., & Gerodimos, V. (2013). Can learning of basketball be enhanced through a web-based multimedia course? An experimental study. Education and Information Technologies, 18(3), 459–478.
Pratiwi, H. Y., & Ayu, H. D. (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Hybrid Online untuk Menunjang Perkuliahan Telaah Kurikulum. Makalah Dipresentasikan Dalam Seminar Nasional Penelitian Dan Pengabdian Universitas Kanjuruhan. Malang Http://Repository. Unikama. Ac. Id/833/1/Artikel% 20hesty% 20prosiding, 202015, 83–91.
Rachmawati, U., & Madya, S. (2014). Pengembangan Webquest Sebagai Media Instruksional Membaca Siswa SMA Negeri 1muntilan. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 44(1).
Rahayu, P., Warli, W., & Cintamulya, I. (2020). TEHNIK SCAFFOLDING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUKTIKAN PERNYATAAN PADA MAHASISWA. JIPMat, 5(2), 231–239.
Selccedil, G. S. (2010). The effects of problem-based learning on pre-service teachers achievement, approaches and attitudes towards learning physics. International Journal of Physical Sciences, 5(6), 711–723.
Solow, D. (2014). Linear programming: An introduction to finite improvement algorithms. Courier Corporation.
Sowell, E. J. (1989). Effects of manipulative materials in mathematics instruction. Journal for Research in Mathematics Education, 20(5), 498–505.
Suyoso, S., & Nurohman, S. (2014). Pengembangan modul elektronik berbasis web sebagai media pembelajaran fisika. Jurnal Kependidikan: Penelitian Inovasi Pembelajaran, 44(1).
Verenikina, I. (2008). Scaffolding and learning: Its role in nurturing new learners.
Widdiharto, R. (2008). Diagnosis kesulitan belajar matematika SMP dan alternatif proses remidinya. Jakarta: Depdiknas.
Wilson, B. (1988). Making Sense of the Future. a Position Paper on the Role of Technologyin Science, Mathematics, and Computing Education. Publications.
Wood, D., Bruner, J. S., & Ross, G. (1976). The role of tutoring in problem solving. Journal of Child Psychology and Psychiatry, 17(2), 89–100.
Zhao, R., & Orey, M. (1999). The scaffolding process: Concepts, features, and empirical studies. Unpublished Manuscript. University of Georgia.
DOI: https://doi.org/10.26877/jipmat.v6i2.9519
Refbacks
- There are currently no refbacks.
JIPMat (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) Indexed by:
JIPMat (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.