PENGEMBANGAN PERMAINAN ULAR NAGA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI

Hesti Hesti, Bagus Ardi Saputro, Joko Sulianto

Abstract


Bermain  merupakan  permainan  yang  tepat untuk  meningkatkan  kemampuan semua aspek perkembangan  anak karena dengan bermain  dapat belajar menjadi pemimpin, komunikasi, mengeluarkan pendapat. Permainan dibuat untuk menghilangkan rasa bosan. Namun, untuk permainan tradisional memiliki nilai lebih lainnya, seperti membangun rasa percaya diri, melatih konsentrasi dan ketangkasan anggota badan, menyambung persahabatan, mengajari cara bekerja sama dengan orang lain, dan mengubah hal-hal sederhana menjadi hal yang menyenangkan. Tujuan penelitian: 1). Menguji kevalidan permainan ular naga untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak usia dini. 2). Menguji kepraktisan permainan ular naga untuk meningkatkan kemampuan bahasa  anak usia dini. 3). Menguji keefektifan permainan ular naga untuk meningkatkan kemampuan bahasa  anak usia dini.  Metode Borg and Gall (1983:772), mengatakan : Penelitian dan Pengembangan Pendidikan (R&D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R&D, yang terdiri dari mempelajari temuan-temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan-temuan ini, mengujinya di lapangan di tempat yang nantinya akan digunakan, dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan pada tahap pengujian yang diajukan. Dalam program R&D yang lebih ketat, siklus ini diulang sampai data uji lapangan menunjukkan bahwa produk memenuhi tujuan yang ditetapkan secara perilaku. Hasil penelitian menggunakan anak usia 4 – 5 tahun tentang kemampuan bahasa anak usia dini, yang terdiri dari: 1). Aspek  memahami bahasa reseptif (menyimak dan membaca) dengan indikator: anak menceritakan kembali apa yang didengar dengan kosakata yang terbatas. 2). Aspek memahami bahasa ekspresif dengan indicator menggunakan kalimat pendek untuk berinteraksi dengan teman atau orang dewasa guna menyatakan apa yang dilihat dan dirasa. 3). Aspek keaksaraan awal melalui bermain dengan indicator  menulis huruf yang dicontohkan, saran guru untuk memanfaatkan bebagai sumber belajar yang ada di sekitar anak. Tetapi dalam pelaksanaannya guru perlu mendampingi anak karena bagi anak usia dini guru merupakan model utama pembelajaran selain orang tua.

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.26877/dm.v18i2.13137

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JDP (Jurnal Dimensi Pendidikan) Indexed by:

     

________________________________________________________________

Copyright of Jurnal Dimensi Pendidikan ISSN 1858-4868 (Print)

Universitas PGRI Semarang
Jl. Sidodadi Timur No. 24 - Dr. Cipto Semarang

Dr. Listyaning Sumardiyani, M.Hum.
Email: dimensipendidikan@upgris.ac.id